Alkisah, seekor jangkrik muda keluar dari liang rumahnya di tengah hutan. Ia mendengar nyanyian yang merdu. Maka ia pun segera mencari sumber suara tersebut. Lalu dilihatnya seekor burung sedang berkicau di atas dahan pohon.
Jangkrik muda pun bertanya, “Hai, engkau siapa? Mengapa bisa menyanyi demikian merdu?”
Si burung menjawab, “Hai juga. Aku Nuri. Aku tidak tahu mengapa bisa menyanyi merdu. Tapi yang pasti, sejak kecil aku memang sudah seperti ini.”
Saat itu, dari kejauhan terdengar kembali suara nyanyian lain yang jauh lebih merdu. Jangkrik muda pun melompat-lompat menuju suara nyanyian. Tak lama, ia bertemu dengan seekor burung yang juga sedang berkicau di dahan pohon lain.
Jangkrik muda pun bertanya, “Hai, siapa namamu? Nyanyianmu lebih merdu dari si Nuri.”
“Aku Kutilang. Sejak kecil aku memang sudah banyak mengenal lagu dan belajar menyanyikannya dengan suara kicauanku.”
Namun, mendadak terdengar irama seperti seruling yang mengalun teratur. Jangkrik muda pun dengan antusias menuju ke arah suara tersebut. Sampai di situ, dia bertemu seekor jangkrik dewasa yang sedang mengerik. Katanya heran, ”Rupamu sama seperti aku! Tapi mengapa suaraku tidak bisa sepertimu?”
Jangkrik dewasa menjawab, “Kita memang sama-sama jangkrik, jadi kamu pun bisa seperti aku. Kalau mau, aku ajari.”
Jangkrik kecil pun dengan semangat mulai belajar menyanyi. Tetapi, setelah dicoba terus-menerus, suaranya tidak bisa keluar dengan nyaring. Setelah beberapa hari, jangkrik kecil mendatangi jangkrik dewasa sambil mengeluh. “Aku sudah berusaha mati-matian, tapi tetap saja belum bisa menyanyikan lagu yang indah. Aku bosan!”
Dengan sabar, jangkrik dewasa pun menjawab, “Aku sudah berlatih setiap hari terus menerus selama berbulan-bulan. Kamu baru belajar beberapa hari, mana mungkin suaramu bisa sama sepertiku? Jika kamu ingin bernyanyi lebih nyaring dari suaraku, jangan berhenti mencoba dan berlatih. Setelah pita suaramu terlatih dengan baik, maka suatu hari nanti nyanyianmu pasti akan lebih nyaring dariku.”
Mendengar jawaban tersebut, jangkrik kecil pun tersadar. Maka, saat hari sudah gelap, si jangkrik pun kembali berlatih. Bahkan, saat manusia sudah terlelap di alam mimpi, jangkrik muda makin giat berlatih menyanyi. Dan akhirnya, suatu hari terdengarlah nyanyian nyaring si jangkrik muda, kriiik-kriiik-kriiik.
Netter yang Bijaksana..
Ada banyak kesuksesan yang sering kita lihat dari orang lain. Tentu, adalah hal yang wajar jika kemudian kita mendambakan sukses yang sama. Namun, seringkali kita ingin mendapatkan sesuatu dengan cara serba cepat. Ada rintangan dan halangan sedikit saja, akan membuat kita lemah tak berdaya.
Pahami:bahwa hukum kesuksesan paling sederhana sebenarnya adalah mau berjuang sepenuh hati dengan penuh keuletan dan siap belajar dari masalah yang mendera. Ingat, semua perlu diperjuangkan, semua butuh pengorbanan, dan tak ada sukses yang diraih tanpa melalui proses kerja nyata.
Mari, terus berjuang, berkarya, dan berusaha. Jadikan setiap masa dan periode perjuangan sebagai pembelajaran untuk mencapai sukses yang sebenarnya.
www.AndrieWongso.com
0 komentar:
Posting Komentar